BAB III
METODE PENELITIAN
- Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia(BEI) yang melalui
kantor perwakilannya di Jakarta
yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ)
yang bertempat di Jalan Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Alasan dipilihnya Bursa
Efek Indonesia (BEI) karena BEI merupakan salah satu pusat penjualan saham
perusahaan go-public dan BEI dapat menerbitkan laporan keuangan perusahaan go-public setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan dengan laporan keuangan dari
tahun 2009-2013.
- Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kausal.
Penelitian kausal ini bertujuan untuk menguji pengaruh
antara variable bebas yang terdiri dari non performing
loan, loan to deposit ratio, dan fee
based income, terhadap
variabel terikat yaitu return
on asset.
- Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai orang obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu. Definisi operasional dan variabel penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Variabel terikat (dependent
variable)
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset
(ROA). Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba
bersih dengan keseluruhan total aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini
menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan yang diukur dari
nilai aktivanya. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk
melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labanya pada masa mendatang.
2) Variabel Bebas (independent
variable)
Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan 3 variabel bebas
yaitu, non performing loan-NPL, loan to deposit ratio-LDR, dan fee
based income.
- Non Performing Loan-NPLVariabel independen (X1) berupa Non Performing Loan-NPL. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara kredit bermasalah dengan total kredit. Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank.
- Loan to Deposit Ratio-LDRVariabel independen (X2) berupa Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio ini diukur dengan membandingkan antara total kredit terhadap dana pihak ketiga. Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
- Fee Based Income
Variabel independen (X3) berupa Fee Based Income. Variabel ini diukur
dengan membandingkan pendapatan operasional diluar bunga dengan pendapatan
operasional. Fee Based Income merupakan
pendapatan operasional non bunga yang diperoleh bank sebagai imbalan/fee/komisi
atas jasa-jasa keuangan yang telah diberikan kepada nasabah. Fee based income merupakan tujuan dari
pemberian jasa selain mengembangkan pangsa pasar bank juga untuk meningkatkan
pendapatan bank dalam bentuk komisi.
- Pengukuran Variabel
No
|
Variabel
|
Pengertian
|
Skala
|
Pengukuran
|
||||
1
|
Return On Asset (Y)
|
Rasio antara laba sebelum pajak terhadap
total asset
|
Rasio
|
ROA =
|
Laba Sebelum Pajak
|
X 100
|
||
Rata-Rata Total Asset
|
||||||||
Sumber : Hasibuan,2007
|
||||||||
2
|
Non Performing Loan-NPL
(X1)
|
Perbandingan antara total kredit
bermasalah terhadap total kredit yang diberikan
|
Rasio
|
NPL =
|
Kredit Bermasalah
|
X 100
|
||
Total Kredit
|
||||||||
SE BI No.3/30 DPNP
|
||||||||
3
|
Loan to Deposit Ratio-LDR
(X2)
|
Perbandingan antara total kredit
terhadap dana pihak ketiga
|
Rasio
|
LDR =
|
Total Kredit yang Diberikan
|
X 100
|
||
Total Dana Pihak Ketiga
|
||||||||
SE BI No.3/30 DPNP
|
||||||||
4
|
Fee Based Income
(X3)
|
Pendapatan operasional bank di luar
bunga
|
Rasio
|
FBI =
|
Pendapatan Operasional diluar bunga
|
X 100
|
||
Pendapatan Operasional
|
||||||||
Sumber : Aprillya 2013
|
||||||||
- Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah bank umum go-public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2013 yang memiliki laporan keuangan yang lengkap. Jumlah data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah hasil perkalian antara jumlah bank dengan jumlah pengamatan (tahunan), yaitu selama 5 periode ( tahun 2009-2013). Jadi jumlah pengamatan dalam penelitian ini untuk kelompok Bank Umum Go-Public meliputi : Bank Artha Graha, Bank CIMB Niaga, Bank BII, Bank Mandiri, Bank Mutiara, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BTN terdiri dari 40 data observasi.Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel laporan keuangan bank selama periode penelitian berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini untuk mendapatkan sampel yang reprensentatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut:
- Perusahaan Perbankan Umum Go-Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2013.
- Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2009-2013.
- Memiliki data-data yang dibutuhkan untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini.Berdasarkan kriteria-kriteria atau pertimbangan yang telah ditetapkan dari tahun 2009-2013 dari seluruh populasi dan sampel yang ada, maka yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan tersebut terdiri atas 8 sampel perusahaan yaitu Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, Bank Artha Graha, Bank BII, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mutiara.
Tabel
3.1
Daftar
Bank Umum Go-Public yang Terdaftar di BEI
tahun 2010-2014
No
|
Nama Bank Umum
Go-Public
|
1
|
PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk.
|
2
|
PT. Bank CIMB Niaga Tbk.
|
3
|
PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.
|
4
|
PT. Bank Mandiri Tbk.
|
5
|
PT. Bank Mutiara Tbk.
|
6
|
PT. Bank Negara Indonesia Tbk.
|
7
|
PT. Bank Rakyat Indonesia
|
8
|
PT. Bank Tabungan Negara Tbk.
|
- Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua
metode, yaitu sebagai berikut :
- Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dimaksudkan untuk memperoleh data dan dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur-literatur berupa buku, jurnal, maupun makalah yang berhubungan dengan penelitian untuk memperoleh bahan-bahan yang akan dijadikan sebagai landasan teori. Dalam hal ini penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teoti-teori maupun data-data penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh laporan keuangan Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, Bank Artha Graha, Bank BII, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mutiara. dari www.idx.co.id
- Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan umum go-public yang terdaftar di BEI periode Tahun 2009-2013. Alasan digunakan metode dokumentasi ini adalah data yang diperoleh sudah terjadi dan sudah dalam bentuk dokumen.
- Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif,
analisis regresi berganda, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
- Statistik Deskriptif
Statistik
Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, maksimum, minimum, sum,
range, kutosis, dan skewness (kemencengan distribusi).
- Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi
yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya
penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik regresi meliputi uji normalitas, multikoloniearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedasitas..
- Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Uji Normalitas dilakukan sebelum pengujian hipotesis melalui analisis regresi. Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji statistik, parametrik dengan menghitung nilai skewness dan kurtosis. Nilai Z statistik untuk skewness dan kurtosis dapat dihitung dengan rumus :Uji skewness dan kurtosis dilakukan dengan membuat hipotesis :Ho : Data residual berdistribusi normalHa : Data residual tidak berdistribusi normalDasar pengambilan keputusan uji skewness dan kutosis, yaitu :
- Skewness dan kutosis hitung < ± 1,96 maka Ho diterima
- Skewness dan kutosis hitung > ± 1,96 maka Ha ditolak.
- Uji Multikolinieritas
Uji
Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi kolearsi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol.
Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya
mulitikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
- Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetap[i secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
- Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya kolerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
- Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1)nilai tolerance dan lawannya (2)variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel, independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah saa dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
- Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu bpada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka
dinamakan ada problem autokolerasi.
Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
pennyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan
rumus sebagai berikut:
Dimana :
d = nilai D-W stat
Kemudian dhitung dibandingkan nilai dtabel
pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, didasarkan atas hal berikut
ini:
- Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper boud (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak terjadi gejala autokorelasi.
- Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower boud (dI), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti terjadi autokorelasi positif.
- Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dI), maka koefisien autokorelasi lebih kecildaripada nol, berarti terjadi autokorelasi negatif.
- Bila DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dI) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dI), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Tabel 3.2
Kriteria Pengujian Autokorelasi
Null
Hipotesis
|
Hasil
Estimasi
|
Kesimpulan
|
Ho
|
0 < dw
< dl
|
Tolak
|
Ho
|
dl ≤ dw ≤ du
|
Tidak ada
kesimpulan
|
H1
|
4 – dl <
dw < 4
|
Tolak
|
H1
|
4 – du ≤ dw ≤
4 - dl
|
Tidak ada
kesimpulan
|
Tidak ada
autokorelasi, baik positif maupun negatif
|
du < dw
< 4 - du
|
Diterima
|
Apabila terjadi
pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah dengan
melakukan transformasi dengan cara mensubtitusi nilai p, dimana nilai p
dihitung berdasarkan nilai d pada model asli. Nilai
p=1-(d/2), dimana nilai d = nilai Durbin Watson.
- Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala
heterokedasitas antara lain: metode grafik, park glejser, rank spearman dan
barlett.
Dalam penelitian ini metode yang
digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi varabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED adan SPRESID dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi
– Y sesungguhnya) yang terletak di Studentized.
- Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
- Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
- Pengujian Hipotesis
Selanjutnya dari persamaan
regresi berganda dilakukan uji statistic dengan
prosedur pengujiannya sebagai berikut :
- Uji Regresi Linear Berganda
Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
dengan variabel terikat atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan
variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat. Rumus persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Y = a + b1x1
+ b2x2 + b3x3 + e
Dimana :
a = Konstanta
b1- b3 = Koefisien Regresi
x1
= Non Performing Loan (NPL)
x2
= Loan to Deposit Ratio (LDR)
x3 = Fee Based Income
Y = Return On Asset (ROA)
e = Kesalahan
residual (error)
- Uji Koefisien Determinasi (R2)
Digunakan
untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2
≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan nilai koefisien
deteminasi ini diformulasikan sebagai berikut:
R2
=
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi majemuk (multiple coeficient of determinant), yaitu
proporsi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara
bersama-sama.
ESS = Explained sum of
squares, atau jumlah kuadrat yang dijelaskan atau variabel nilai variabel terikat
yang ditaksir di sekitar rata-ratanya.
TSS = Total sum of squares,
atau total variabel nilai variabel terikat sebenarnya di sekitar rata-rata
sampelnya.
Bila R2
mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa makin baik atau
makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai R2
mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk
mengukur data observasi.
- Uji F (Secara Simultan)
Uji F pada
dasarnya menunjukkan apakah semu variabel independen atau bebas yang dimasukkan
ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat.
Tahapan uji F sebagai berikut:
1). Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, tidak ada pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0,
minimal ada satu pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent.
2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degree of freedom (df)
dengan rumus n – k – 1
dengan tujuan untuk menentukan F tabel dengan rumus :
Dimana R2 =
Keterangan :
R2 = Koefisien
Determinasi
ESS = Explained Sum of Squared
TSS = Total Sum of Squared
1 – r2= Residual Sum of
Squared
N = Jumlah Observasi
K = Jumlah Variabel bebas
3). Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel
dengan kriteria sebagai berikut:
Jika F hitung> F tabel berarti H1
diterima.
Jika F hitung ≤ F tabel berarti H0
ditolak.
- Uji t (Secara Parsial)
Uji t dilakukan untuk menunjukkan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
1). Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, tidak ada
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, minimal ada satu
pengaruh dari implementasi variabel independent terhadap variabel dependent.
2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degree of freedom (df)
dengan rumus n – k – 1 dengan tujuan untuk menentukan t tabel.
3). Menentukan t hitung dengan rumus:
Pyixi
(n-k-1)
tolak hipotesis apabila t hitung >
t(a/2;n-k-1).
Dimana:
k = banyaknya variabel eksogenus dalam
sub-struktur yang akan diuji
ti = mengikuti distribusi t-student
dengan derajat bebas n – k – 1
4). Membandingkan hasil thitung dengan t tabel
dengan kriteria sebagai berikut:
Jika thitung> ttabel
berarti H1 diterima.
Comments
Post a Comment